back

KEMBALI

Saat Kopi Jadi Saksi: Obrolan Tentang Stagflasi Indonesia dan Strategi Investasi

Modoers

20 Agustus 2025

u6422196933_Two_women_in_their_late_20s_having_a_serious_conv_6ef18f40-d4fb-4cec-913f-8719921a105b_1.png

Oleh: Kenny Soejatman

“Stagflasi” mungkin terdengar seperti istilah ekonomi rumit, tapi sebenarnya ini tentang sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan kita — inflasi tinggi yang tidak diimbangi pertumbuhan ekonomi, dan perlu strategi investasi yang tepat untuk bisa untung.

Pagi itu, Sinta dan Mia duduk di kafe favorit mereka. Uap kopi masih mengepul ketika obrolan mulai masuk ke topik yang agak serius. Sinta mulai mengeluh. Karena orderan pabrik milik suami di Semarang tambah sepi, libur Natal berburu ke Afrika Selatan naik Emirates (First Class) sepertinya bakal harus ditunda. Mungkin ke tahun depan. Atau selamanya?

Sinta: Masih untung elo punya suami kaya. Rakyat lagi kesusahan - Harga kebutuhan pokok naik terus, gaji stuck, dan PHK mengancam di mana-mana. Kayaknya ini gejala awal stagflasi, inflasi tetep tinggi meski ekonomi melemah. Investasi di situasi gini butuh strategi khusus kan pastinya, gimana ya?

Mia: Terus, kalau saham gimana dong? Gue baca di X/Twitter, lihat pengalaman negara lain, waktu stagflasi, mereka fokus ke aset yang tahan banting lawan inflasi tinggi dan growth yang melambat. Jadi tetap bisa untung dan kasih dividen ke investor.

Sinta: Di portofolio elo ada saham apa aja? Gue curiga elo bakal main di produsen barang kebutuhan pokok seperti food, hygiene, toiletries — orang pasti butuh, demand stabil.

Mia: Jangan lupa produsen energi dan komoditas. Waktu harga energi spike, profits naik. Komoditas biasanya diuntungkan harga tinggi dan kelangkaan global.

Sinta: Terus, utilitas dan infrastruktur juga. Cash flow stabil, harga terikat inflasi, kayak tarif listrik.

Mia: Properti juga, rental value naik seiring inflasi, apalagi kalau supply terbatas.

Sinta: Layanan kesehatan juga inelastic, demand tetap tinggi walau harga naik.

Mia: Yup, secara historis sektor-sektor ini perform well. Tapi tetap perlu diversifikasi dan konsultasi sama profesional sesuai risk tolerance. Gue bukan financial advisor, tapi kayaknya portofolio kita oke sih.

Sinta: Haha, betul. Feeling gue ekonomi masih oke-oke aja. Kalau invest dengan strategi yang tepat, ekonomi mau kayak gimana pun tetap bisa optimis dong.

Mia: Tapi mestinya pemerintah juga punya jurus buat jaga ekonomi kita tetap aman dari badai global ini. Sinta: Ya, kita lihat saja nanti.


Layanan MOSAIC untuk Strategi yang Lebih Tepat

Sinta tersenyum. “Ngomong-ngomong, aku kemarin pakai layanan investasi dari Moduit namanya MOSAIC. Enaknya, kita nggak perlu pusing mantau data ekonomi atau nebak-nebak saham mana yang bakal naik dalam 12 bulan. Ada Strategic Portfolio Manager yang memang tugasnya mengelola portofolio kita. Bedanya dengan main saham sendiri atau reksa dana biasa, kita tinggal klik setuju setiap kali ada rekomendasi transaksi dari Portfolio Manager kita.”

Mia langsung antusias. “Serius nggak perlu repot baca laporan keuangan atau berita perusahaan? Wah, aku mau coba juga! Biar strategi kita nggak cuma feeling, tapi benar-benar berbasis data dan analisis.”

Dengan MOSAIC, baik investor pemula maupun berpengalaman bisa duduk santai sambil menyeruput kopi, menikmati hidup, dan tetap menemukan peluang investasi justru bisa cari untung dari badai ekonomi.


Pelajari Lebih Lanjut